BATU TONJO
Pada zaman dahulu di tana SAMAWA berdirilah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Datu Pen Jati. Sang Raja memiliki seorang istri yang cantik yang bernama Lala kemang Jepen, hasil dari perkawinan mereka melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Pangeran Aji Maras. Saat Raja dan permaisuri sedang berbincang di dalam kamarnya ……
Datu Pen Jati : Dinda, waktu begitu cepat ya ? tanpa terasa anak kita Lalu Aji Maras, telah tumbuh dewasa, gagah, pintar, tampan dan berani
Lala Kemang Jepen : Ya, kanda benar, waktu begitu cepat berlalu, dan sudah saatnya kita untuk mempersandingkannya dengan seseorang putri.
Datu Pen Jati : Ya, kanda juga berfikir seperti itu, dan kanda jaga telah berjanji dengan Raja dari kerajaan tetangga untuk menjodohkan putra kita dengan putrinya, bagaimana menurutmu, dinda ?
Lala kemang Jepen : Menurut dinda, apa tidak sebaiknya kita bicarakan dulu dengan putra kita kanda ?
Datu Pen Jati : Ah … itu tidak perlu dinda, putra kita adalah anak penurut dengan perintah orang tua jadi kanda pikir dia pasti akan setuju dengan pilihan kita.
Lala Kemang Jepen : Baiklah, terserah kanda saja jika memang kanda pikir itu yang terbaik untuk putra kita . karena hari telah petang sebaiknya kita istirahat saja kanda !
Datu Pen Jati : baiklah dinda, aku juga sudah merasa ngantuk. (lampu mulai mati)
Keesokkan Paginya, di ruang kerajaan ( Lampu menyala dengan Perlahan-lahan).
Pengeran Aji Maras : Hormat nanda, Baginda Ayah dan bunda
Datu Pen jati : lihatlah dinda anak kesayangan kita begitu hormat kepada orang tuanya, bangunlah anak ku ! Ada urusan apa kau datang menemui kami ???
Pangeran Aji Maras : Sebenarnya tidak ada urusan yang sangat penting Ayahanda, tetapi maksud nanda datang kemari untuk meminta izin kepada ayahanda agar mengizinkan ananda berburu ke hutan bersama puntuk. Apakah ayahanda mengizinkan ananda ?
Datu Pen Jati : Tentu saja anakku, kau boleh pergi ! Puntuk …… Cepat siapkan kuda untuk pangeran.
Pangeran Aji Maras : Terima kasih ayahanda .
Lala kemang Jepen : Ingat anakku, kau harus berhati-hati di dalam sana
Pangeran Aji Maras : Baik bunda, nanda pasti menuruti nasehat bunda
Lala Kemang Jepen : Dan saru lagi anak ku, pulanglah lebih awal karna ada sesuatu yang ingin bunda bicarakan padamu.
Pangeran Aji Maras : baik,Ayah, Bunda, nanda berangkat dulu.
Pangeran dan puntuk memulai perjalanan mereka menuju ke hutan, mereka mulai mempersiapkan peralatan berburu dan mulai berburu. Namun hingga waktu senja, belum ada satu buruan pun yang di dapatkan. Ketika pangeran dan puntuk telah lelah
Puntuk : wah,,, pengeran !!! ( sambil mengipas-ngipaskan Selembar daun ) tampaknya hari ini kita kurang beruntung karena hingga waktu seja seperti ini kita belum mendapatkan satu rusa pun. Dan bukankah pangeran telah berjanji kepada permaisuri untuk pulang lebih awal ???
PangeranAji Maras : Ya, aku telah berjanji kepada bunda ! tetapi sebelum kita pulang bagaimana kalau kita mencari sungai untuk mencuci muka ???
Puntuk : Baiklah Pangeran ( sambil berjalan ), Ehm …… sepertinya tidak jauh dari sini di sebelah selatan dari sini ada sebuah sungai yang jernih.
Pangeran Aji Maras : Mari kita kesana, puntuk !
Puntuk : baik, pangeran .
Kemudian pangeran dan puntuk berjalan menuju ke arah sungai, dan sesampainya di sungai,
Pangeran Aji Maras : ( sambil menyiramkan air ke wajahnya ) Wah …… Segar sekali cuci muka di sungai ini
Puntuk : Benar pangeran, Airnya juga sangat jernih !
(Alununan musik lembut mulai masuk )Terdengar suara seorang gadis yang tengah menyanyi
Pangeran Aji Maras : Puntuk kau dengar suara itu ?
Puntuk : ya, pangeran merdu sekali
Pangeran Aji Maras : Dari manakah suara indah itu berasal,puntuk ?
Puntuk : Itu dia pangeran, suara itu berasal dari gadis yang sedang duduk itu !
Pangeran Aji Maras : Cantik,,,,,,, cantik sekali gadis itu, puntuk ???! Siapakah gerangan nama gadis itu ??? aku akan berkenalan dengannya .
Sang pangeran pun berjalan menuju sang gadis, kemudian menyapanya. musik berhenti
Pangeran Aji Maras : Suaramu sungguh indah gadis seindah paras wajahmu, bolehkah aku tau siapa nama mu ?
Kemang Kuning : Haaaaaah……… ( kaget ) ! Apakah hamba tidak salah lihat, anda pangeran bukan ?
Pangeran Aji Maras : Ya kau benar
Kemang Kuning : Maafkan hamba pangeran ,nama hamba . Kemang kuning
Pangeran Aji Maras : Oh,,, nama yang cantik dan namaku adalah Pangeran Aji Maras, oya Kemang kuning ku harapkan kau biasa datang besok di tempat ini
Kemang Kuning : Maksud pangeran apa, hamba tidak mengerti.!
Pangeran Aji Maras : Aku lebih dekat dengan mu, salahkah?
Kemang Kuning : Maafkan hamba pangeran hamba tidak bermaksud lancang, tetapi apakah hamba ini pantas ???
Pangeran Aji Maras : Pantas ? Pantas atas apa ? apa karena aku adalah seorang pangeran begitu ? ( Pangeran mulai mendekati sang gadis ) tidak dinda Kemang Kuning. Apa untuk berkenalan saja harus memandang bulu ?
Kemang kuning : Bukan begitu pangeran tapi ???
Pangeran Aji Maras : Tapi apa ???
Puntuk : Pangeran !!!
Pangeran aji Maras : Ya Puntuk, sebentar dulu ! Aku minta janganlah kau membantah permintaan ku ini ,
Puntuk : Pangeran ……, Permaisuri !!!
Pangeran aji Maras : Diam puntuk !!! aku tahu, tapi sebentar dulu ! aku mohon dengan sangat Kemang kuning !!!
Kemang Kuning : Ehmmm ………, baiklah pangeran hamba bersedia
Pangeran Aji Maras : Terima kasih Kemang Kuning
Puntuk : ( berjalan menuju Pangeran ) Pangeran !!!! hari telah senja, marilah kita pulang karena permaisuri telah menunggu pangeran .
Pangeran Aji Maras : Ya puntuk, aku ingat akan janjiku pada bunda ! Baiklah Kemang Kuning Aku harus pulang, ingat besok aku menunggumu di tempat ini.
Kemang Kuning : Baik Pangeran, hamba akan datang.
Akhirnya mereka pun berpisah.
Setiba kemang kuning di rumahnya, dia menceritakan hal tersebut kepada sang ibu …..
Kemang kuning : Ibu …. Ibu …..
Ibu Kemang kuning : ada apa nak ??? sepertinya ada sesuatu yang begitu penting yang ingin kau sampai kepada ibu ?
Kemang Kuning : ya.,ibu , ada yang perlu sku sampaikan kepada ibu ! bu apakah ibu percaya bahwa anak ibu ini di cintai oleh seorang pangeran yang tampan ?
Ibu Kemang kuning : Ha ha ha ( tertawa ) Kemang kuning – kemang kuning kau tidak usah bermimpi anak ku, sadarlah nak kau hanya anak seorang pedangan miskin, mana mungkin ada seorang pangeran yang akan jatuh cinta pada mu !
Kemang kuning : Ibu ???!!!!!!!!! ini kenyataanya !!! tadi pada saat aku bermain di sungai aku bertemu dengan pangeran Aji Maras !
Ibu Kemang kuning : Apa ??? Ha ha ha, yang benar saja anakku yang manis tidak usahlah kau bermimpi .
Kemang kuning : Ini benar bu,kenapa ibu tidak percaya pada ku ?? ( cemberut )
Ibu Kemang kuning : Sudahlah ,,, ya ya ibu percaya ( sambil tertawa kecil ) sudah-sudah sekarang kita makan saja ibu telah siapkan makanan untukmu sedari tadi.
Kemang kuning : baik bu.
Dan Pangeran setibanya pangeran di Istana, pangeran langsung menemui sang ibunda untuk memberitaukan perihal gadis tersebut.
Lala Kemang Kepen : (bergumam sendirian), Aduh ,,,,, kemana anak ku ??? Kenapa hingga senja seperti belum juga pulang ??? apakah terjadi sesuatu kepadanya ??? Oh tidak ,,,,, jangan sampai terjadi sesuatu terhadapnya !??
Pangeran Aji Maras : Bunda !!! Akhirnya nanda menemukan gadis impian nanda !
Lala Kemang Jepen : Oh,,, anak ku Aji Maras engkau telah kembali . Benarkah nanda ? Bunda senang mendengarnya tetapi …
Pangeran Aji MAras : Tapi apa Bunda ?
Lala Kemang Jepen : Tapi ayahanda mu telah menjodohkan mu dengan Putri Motek Kemang dari kerajaan tetangga !
Pangeran Aji Maras : Apa !!!!!!!????? ( dengan raut wajah marah ) tidak bunda ! nanda tidak mencintai Putri itu, dan Nanda tidak mau menikah dengan wanita pilihan ayahanda itu, titik .
Pangeran Lalu pergi dengan marahnya ( Lampu mulai mati )
Keesokkan harinya Pangeran dan Puntuk pergi menemui sang pujaan hati, karena melihat tingkah laku pangeran yang kelihatannya cemas
Kemang Kuning : Maaf pangeran karena hamba terlambat datang, apakah pangeran telah lama menunggu ???
Pangeran Aji Maras : Oh ….. kemang kuning kau telah datang rupanya, tidak apa-apa, aku juga baru saja sampai disini. Mari kita berjalan-jalan sambil menikmati keindahan alam ini …
Kemang kuning : Baik pangeran ! Ehmmm,,,,, Hari ini begitu indah ya pangeran ? langit begitu cerah,udara sejuk di tambah dengan pemandangan yang begitu indah
Pangeran Aji Maras : Ya Kemang kuning hari ini sungguh indah seperti suara mu yang merdu itu
Kemang kuning : Ah,,,, pangeran terlalu memuji, suara hamba tidak semerdu yang pangeran katakan !
Pangeran Aji Maras : Sungguh kemang kuning , aku tidak berbohong ! aku kagum dengan suara mu ….
Kemang Kuning : Terima kasih atas pujian pangeran
Pangeran Aji Maras : Oya kemang kuning, kau tinggal dimana ??? dan orang tua mu, apa pekerjaan mereka ?
Kemang Kuning : Hamba tinggal di desa seberang pangeran dan pekerjaan ayah hamba hanyalah penjual kain
Pangeran Aji Maras : Ehmmm (mengangguk pelan-pelan), kalau begitu mari kita lanjutkan perjalanan kita.
Kemang kuning : Aduh !!!!!!!!!!!!!
Pangeran Aji Maras : Ada apa Kemang Kuning ???
Kemang Kuning : Kakiku pangeran, kakiku tersangkut duri !
Pangeran Aji Maras : Coba aku lihat, aduh kaki mu berdarah Kemang kuning ! mari kita kesana dan mengobatinya !
Kemang Kuning : Baiklah, tapi aku tidak kuat untuk berjalan pangeran
Pangeran Aji Maras : Mari aku Bantu
Kemang kuning : Terima kasih pangeran, ( mulai berjalan menuju sebuah batu )
Pangeran Aji Maras : ( Mulai mencari dedaunan untuk mengobati Kemang Kuning ), ini dia ramuannya , tahan ya kemang kuning ini memang sedikit sakit ! Nah sudah selesai, aku harap semoga kakimu segera sembuh
Kemang Kuning : Terima kasih pangeran, pangeran begitu baik terhadap hamba ! Ehmm,,,Pangeran tanpa terasa hari telah senja waktunya kita untuk pulang
Pangeran Aji Maras : Ya kau benar Kemang kuning, mari kita pulang .
Setiba di kerajaan, pangeran Aji Maras bercerita pada ibundanya.
Pangeran Aji Maras : Bunda, hari ini hamba tel
.
Beberapa pekan kemudian
Penasehat : Tuanku yang mulia Baginda Datu Pen Jati, hamba mempunyai berita yang kira kurang menyenaangkan bagi yang mulia.
Datu Pen Jati : Kurang menyenangkan bagaimana Ktamu ? Berita apa itu ?
Penasehat : Hamba mendapatkan berita dari para prajurit istana bahwa mereka melihat sang Pangeran sedang bermesraan dengan seorang gadis desa.
Datu Pen Jati : ( alunan musik keras masuk )Apa ??? apakah yang kau katakana itu benar, penasehat ???
Penasehat : Ya Baginda, saya adalah penasehat kerajaan jadi mana mungkin hamba berani berbohong.
Datu Pen Jati : Puntuk …………, panggil pangeran Kemari !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Puntuk : Baik Baginda yang mulia .
Selang beberapa menit
Pangeran Aji Maras : Ada apa ayahanda memanggil nanda ???
Datu Pen Jati : Apa benar kau telah jatuh cinta terhadap seorang gadis desa ??? Siapa dia telah beraninya menjalin hubungan dengan keluarga istana ???
Pangeran Aji Maras : Namanya Kemang Kuning, dia adalah wanita impian hati ku sejak lama ayah ! dan nanda benar-benar telah jatuh cinta kepadanya. Dan hamba ingin mempersuntingnya sebagai pendamping hidup nanda ayah.
Datu Pen jati : Tidak !!!!!!!!!! itu tidak akan pernah terjadi.
Pangeran Aji Maras : Tapi kenapa ayahanda ?
Datu Pen Jati : Karena kau telah ku jodohkan dengan putri dari kerajaan tetangga dan karena dia tidak sederajat dengan kita
Pangeran Aji Maras : Tapi ayah, nanda berhak menentukan jalan hidup nanda sendiri.
Datu Pen Jati : Ohh …… jadi ini ya pembalasanmu kepada orang tua yang membesarkan mu ? Pokoknya aku tidak mau tau, hari ini Putri Lala Motek kemang akan datang kekerajaaaan kita untuk menemui mu, dan selama dia disini kau harus menemaninya, titik .
Pangeran Aji Maras : Tapi ????????
Datu Pen Jati : Tidak ada tapi-tapian ! Laksanakan saja . Dan segeralah kau pergi dari hadapan ku.
Beberapa saat kemudian
Puntuk : Tuan Putri Lala Motek Kemang telah tiba ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,… silahkan tuan putri …………
Putri Motek kemang : Terima kasih, pengawal. Dayang – dayang ,,,, temani aku disini dan yang lainnya boleh kembali ke istana
Datu Pen Jati : Oh…… Lala Motek Kemang Calon menantuku yang cantik telah tiba rupanya . Marilah masuk Anakku sang Pangeran telah menunggumu sedari tadi
Putri Motek Kemang : Benarkah ??????
Lala Kemang Jepen : YA benar, calon menantuku. Pangeran sedari tadi telah menunggumu dengan gelisah .
Putri Motek Kemang : Lalu dimana pangeran sekarang ibunda permaisuri ????
Lala Kemang Jepen : dia ada di ruang baca, pergilah dan temui dia.
Lala Motek Kemang : Dengan senang hati Bunda . mari dayang - dayang
Kemudian Putri Motek Kemang berjalan menuju ke ruang baca untuk menemui sang pangeran
Putri Motek Kemang : Pangeran !!!! Maafkan aku karena telah membuat mu menunggu.
Pangeran Aji Maras : Ehm …… tidak apa-apa Putri (dengan sinis ). Lagi pula aku tidak pernah merasa menunggumu.
Putri Motek Kemang : Tapi kata permaisuri dan raja ??? Pangeran ……
Pangeran Aji Maras : Oya kalian lelah bukan ? sebaiknya kalian istirahat saja ! Puntuk………
Puntuk : Hamba pangeran !!!!!!!!
Pangeran Aji Maras : Tunjukan Kamar untuk Putri Motek Kemang (pangeranpun pergi meninggalkan Putri Motek Kemang)
Puntuk : Baik Pangeran, mari tuan Putri.
Didalam kamar putri dan dayang-dayang sedang bercakap
Dayang 1 : Putri, calon suami putri sangat tampan sangat cocok dengan putri .
Putri Motek kemang : Ya aku juga sangat sadar kalau dia itu sangat tampan, tapi aku tidak menyukai sikapnya yang ketus kepada ku !
Dayang 2 : hamba juga berfikir seperi itu,tapi besok saja kita lanjutkan perbincangan kita karena ini sudah saatnya putri untuk istirahat .
Keesokkan harinya, di taman bunga, putrid Motek Kemang menghampiri pangeran Aji Maras
Putri Motek Kemang : Selamat pagi pangeran, kerajaan mu megah sekali ya dan aku ingin berkeliling kerajaan ini, apakah kau mau menemaniku ???
Pangeran Aji Maras : Tidak, aku sedang banyak urusan ( sinis ). Tapi aku akan menyuruh putuk untuk menemanimu berkeliling istana.
Putri Motek Kemang : Ah….. tidak perlu pangeran, aku tidak mau puntuk yang menemaniku.
Putri dan dayang-dayang berlari menuju kamar ( sambil mengis )
Penasehat : Baginda, ada berita dari puntuk.
Datu Pen Jati : Berita apa itu ?
Penasehat : Ampun Baginda, seperti kata puntuk bahwa pangeran telah membuat Putri motek Kemang menangis.
Datu Pen Jati : Dasar !!!!!!! benar-benar anak tidak tau diri, puntuk …… panggil pangeran kemari !
Penasehat : Tapi yang mulia, puntuk dan pangeran telah pergi ke hutan, mungkin untuk menemui gadis desa itu .
Datu Pen Jati : Benar-benar keterlaluan anak itu, mari penasehat sediakan prajurit karena kita akan menyusul Pangeran ke hutan.
Sementara itu Pangeran tengah berbicara dengan sang gadis
Pangeran Aji Maras : Dinda Kemang Kuning, hubungan kita ini tidak di restui oleh ayahanda dan tujuan kanda kesini untuk mengajak mu untuk kawin lari
Kemang Kuning : Tidak pangeran ! hamba tidak mau datu menjadi murka kepada Pangeran ! Turuti sajalah peritah dari Datu.
Pangeran Aji Maras : Tapi dinda, aku sangat mencintaimu dan ayahanda tidak akan pernah membiarkan kita untuk bersatu !
Puntuk : Benar Kemang Kuning, tidakkah kau fikirkan pengorbanan pangeran untuk mu ?
Kemang Kuning : Ehm …… Baiklah aku setuju jika ini memang jalan yang terbaik menurut pangeran
Pangeran Aji Maras : Ku berikan kau cincin ini sebagai tanda cinta ku pada mu
Mengetahui raja dan pasukannya dating untuk menyusul pangeran Pangeran dan kemang kuning berlari menuju ke sungai beleong
Datu Pen Jati,Lala Kemang Jepen dan Putri Motek Kemang telah tiba di hutan dan tiba-tiba seorang prajurit datang dan memberitaukan bahwa pangeran dan sang gadis berlari menuju ke sungai beleong karna mengetahui kedatangan Datu Pen Jati.
Datu Pen Jati : Hei,,,, Kalian kembali kata ku !!!!!!!!!!!!
Pangeran Aji Maras : Hah ayah sudah dekat, ayo cepat kita lari !!!!!!!!!!
Ketika sang gadis dan pangeran menyebrangi sungai, tiba-tiba cincin pemberian pangeran jatuh ke dalam air
Kemang Kuning : Aduh …… pangeran, Cincinku pangeran ???!!!!! Cincin ku jatuh ke dalam air ???
Pangeran Aji maras : Apa ? Baiklah mari kita cari dulu cincin itu secepat mungkin sebelum ayah semakin dekat
Di Pihak Raja
Lala Kemang jepen : ( alunan musik gaduh ) apa yang kau lakukan nak, kembalilah !
Putri Motek Kemang : Benar, pangeran kembalilah !!!!!
Datu Pen Jati : Sudah biarkan saja dia, Dengarlah Pangeran jika kau memang kau tetap ingin menikahi gadis desa itu, maka aku tidak akan menganggap kau sebagai anakku lagi dan ku kutuk kalian “Menjadi BATU”
Lala Kemang Jepen : Kanda! Apa yang kanda katakan? tariklah semua kata-kata kanda tadi Kanda!
Datu Pen Jeti : Tidak akan pernah dinda !
(Lampu mulai kedap kedip dan suara gemuruh petir mulai menyambar)
Akhirnya perkataan Datu Pen Jati menjadi kenyataan Pangeran dan sang Gadis pun telah menjadi batu. Seluruh Keluarga istana yang berada di tempat kejadian sangat bersedih atas peristiwa itu terutama Sang Permaisuri. Hingga sekarang batu sang Gadis dan Pangeran Dikenal sebagai “ Batu Tonjo’ ”, yang sampai sekarang berada di sungai beleong.
( lampu mati beberapa detik kemudian menyala kembali dan seluruh pemain naik ke atas panggung )
TAMAT
Label: DRAMA
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda