Kemas Samawi Multiproduction

Kerukunan Masyarakat Seni Samawa Ano Rawi... Seni, Budaya, Sejarah, Pariwisata, dan Pendidikan Samawa

Selasa, Agustus 18, 2009

Sinopsis Materi Lomba Kecamatan Taliwang

Lawas Langko

Nomonda Sama Tusukur
Bau Dadi Kabupaten
Gembira Sarea Kita

Batopo Nyata Tugita
Bangunan Saruntung Desa
Pariri Lema Bariri

Sai Sate Maning Subu
Lalo Ko Benrang Birayat
Lema Nyaman Panto Balo

Sai Sate Nyaman Tubuh
Laga Tuboat Ibadat
Lema Nyaman Nyawa Lalo

Sakian Terima Kasih
Beli Sabun Desa Bali
Mudi Tusambung Kabali

Bagenang

Bagenang adalah memainkan alat musik tradisional Sumbawa yang terdiri dari dua buah genang, satu buah Serunai, dan ditambah satu Gong. Gong-Genang merupakan alat musik utama di Sumbawa. Kegiatan Gong-Genang (Bagenang) bisa dilihat pada hampir seluruh kegiatan Seni-Budaya Sumbawa. Kegiatan yang dimaksud, meliputi: Barodak, Mencak, Karaci, Tari-tarian, dll.
Bunyi Gong-Genang (Bagenang) bervariasi, bahkan ada yang mengatakan bahwa bunyi Gong-Genang ada sekitar tiga puluh satu Temung (variasi bunyi), namun keberadaan beberapa temung ini tidak menyebar ke semua tempat. Temung yang lazim ditemui di tengah masyarakat Sumbawa sekitar beberapa Temung saja, meliputi: Srama, Puju’, Pakan Jaran, Kopok, dll.


Bagarompong

Bagarompong adalah memainkan alat musik yang terbuat dari bilah kayu (Kayu Elang). Bagarompong biasanya dimainkan pada saat orang Sumbawa (Tau Samawa) sedang menjaga sawah menjelang dan atau setelah panen. Kegiatan memainkan Garompong bertujuan untuk menghilangkan rasa kantuk dan suntuk. Bagarompong dilakukan sejak selesai shalat Isya sampai menjelang pagi.
Alat musik Garompong terdiri dari tiga sampai enam bilah kayu yang dipukul. Dulu, bilah kayu yang dimainkan diletakkan di atas paha pemain Garompong. Sekarang ini, alat musik Garompong sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mudah dimainkan dan dibawa kemana-mana. Alat musik Garompong juga dapat dimainkan dalam beberapa variasi bunyi.

Sakeco

Sakeco merupakan salah satu seni musik khas Sumbawa. Sakeco dimainkan oleh dua orang pria, melagukan sair ataupun kalimat-kalimat yang berisi tentang cinta, cerita aktual, nasihat agama, dan sejarah. Kedua pemain Sakeco melantunkan lagu tersebut secara bergantian yang diiringi tabuhan Rabana Ode (Rebana Kecil). Sair-sair yang dilantunkan merupakan suatu rangkaian alur cerita. Sakeco dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi, ungkapan cerita, memberikan nasihat. Lelucon untuk menghibur para penonton. Sakeco jika mampu diberdayakan, maka Sakeco merupakan media yang paling efektif dalam penyebaran informasi tentang pembangunan, pendidikan, pariwisata, dll.



Malangko

Malangko merupakan seni vokalis yang dilakukan oleh dua orang dengan berbalas Lawas. Malangko biasanya dilakukan pada upacara perkawinan, pada saat panen raya, pada saat bulan purnama. Pada saat-saat Tau Samawa bekerja di Sawah, di tempat kenduri biasanya diselingi dengan Langko/Malangko.

Batutur

Tutur atau dongeng merupakan suatu ungkapan kisah/cerita, sejarah, legenda, mite, pameo, dll. Batutur (mendongeng) merupakan sarana yang efektif untuk mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak-anak. Melalui kegiatan Batutur orang tua akan memberikan pesan moral, nilai-nilai yang berkembang di tengah masyarakat Sumbawa. Kegiatan Batutur akan memberikan daya bayang yang luar biasa bagi anak-anak. Anak-anak akan termotivasi, kreatif, inovatif, dan produktif.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda