WORK SHOP KESENIAN TERINTEGRASI BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
Ringkasan
Bagesa merupakan salah satu jenis kesenian Samawa yang sudah lama tenggelam. Bagesa adalah sejenis drama komedi yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih bertujuan untuk menghibur masyarakat. Work shop kesenian (Bagesa/teater Sumbawa) dilakukan untuk menghidupkan kembali kesenian ini di KSB.
Latar Belakang
Work shop kesenian diberikan kepada guru yang mengajarkan mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, muatan lokal bahasa dan sastra Samawa, mulok kesenian daerah, sanggar seni kecamatan se-KSB, dan para siswa. Work shop kesenian dilakukan secara terintegrasi kepada para peserta work shop dengan maksud agar pembelajaran seni budaya di sekolah dapat berjalan dengan maksimal dan dengan harapan agar dapat diintegrasikan dengan kesenian lokal Sumbawa.
Kesenian Sumbawa bersumber dari Lawas. Semua jenis kesenian Sumbawa bermula dari sastra Lawas, ini dapat kita lihat seperti: (a) Balawas, (b) Rabalas Lawas, (c) Ngumang, (d) Malangko (12 jenis style), (e) Bagesong, (f) Ulan (8 jenis style), (g) Bakilung, (h) Bakembong, (i) Badede (anak dan adat), (j) Badiya, dan (k) Sakeco (6 jenis style). Semua jenis kesenian Sumbawa ini dapat dipentaskan sebagai sebuah seni pertunjukkan. Namun, tidak semua guru seni-budaya di sekolah yang memahami hal ini. Sekarang saatnya, kita satukan persepsi untuk menyukseskan pembelajaran seni budaya di sekolah-sekolah dengan lebih mengedepankan keunggulan seni budaya Sumbawa.
Semua jenis seni-budaya Sumbawa ini dapat dikemas dalam bentuk Bagesa (teater tradisional Sumbawa). Bagesa merupakan salah satu jenis kesenian Samawi yang hampir punah. Bagesa dapat disamakan dengan komedi stambul, drama komedi. Bagesa dimainkan oleh dua orang atau lebih yang mengangkat tentang tema sosial yang terjadi di sekeliling kita yang disampaikan secara jenaka.
Tujuan
a. Menyukseskan Pembelajaran seni-budaya Sumbawa di sekolah-sekolah
b. Mengintegrasikan pembelajaran seni-budaya dengan seni-budaya lokal Sumbawa
c. Memberikan ruang kreatif, inovatif, dan produktif bagi siswa dan guru dalam meningkatkan pembelajaran seni-budaya di sekolah masing-masing.
d. Membangkitkan kembali kesenian Bagesa yang hampir punah;
e. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang Bagesa (buku pengenalan dasar-dasar Bagesa dan VCD pengenalan dasar Bagesa) kepada peserta work shop;
f. Pentas kelompok dan pentas ekshibisi dari Kemas Samawi ‘Toke Pangeto’.
Kelompok Sasaran
a. Siswa
b. Guru
c. Komunitas seni se-KSB
Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan:
1. Penerbitan buku panduan “Mengenal Pelatihan Dasar Bagesa”
2. Penggandaan VCD Latihan Dasar Bagesa”
3. Work shop Bagesa berisi tentang:
• Pengenalan Dasar-Dasar Bagesa
• Latihan Dasar Bagesa
• Teknik Penyutradaraan
• Teknik Penulisan Skenario Bagesa
• Teknik Lighting, Costum, Sound System, Make Up
• Dekorasi dan Properti
• Pentas Hasil Workshop
• Publikasi dan Ticketing
a) Inventarisasi, Dokumentasi, Publikasi
• Buku panduan “Mengenal Pelatihan Dasar Bagesa”
• Beredarnya VCD Pelatihan Dasar Bagesa
• Workshop Bagesa
• Pentas Ekshibisi dan pentas hasil workshop
• Foto-foto hasil workshop
Metode dan Teknis
a) Pemaparan konsep Bagesa
o Bentuk
o Fungsi
b) Unsur pementasan Bagesa
o Sutradara: pengetahuan komprehensif tentang Bagesa
o Pemain (aktor/aktris): konsentrasi, ingatan emosi, peranan yang drmatis, perihal membangun watak, observasi, dan irama.
o Naskah/skenario: plot, premise, tokoh dan perwatakan, tema, dialog, konflik, fungsi naskah, kecdenderungan Bagesa.
o Para penata: panggung, musik, lampu, kostum, rias
c) Persiapan pementasan:
o pemilihan naskah/pembuatan;
o penentuan pemain dilihat dari: (vokal, pernafasan, menyanyi, deklamasi, latihan panca indera, olah tubuh/raga, olah sukma)
o perencanaan pementasan
o metode bermain
Label: Kegiatan 2009-2010
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda