Kemas Samawi Multiproduction

Kerukunan Masyarakat Seni Samawa Ano Rawi... Seni, Budaya, Sejarah, Pariwisata, dan Pendidikan Samawa

Selasa, Mei 26, 2009

PARAGRAF

1. Mengenal Ciri-ciri Paragraf Deduktif dan Induktif
Bagian dari suatu karangan/tulisan disebut dengan paragraf. Sebuah paragraf ditandai adanya suatu gagasan yang lebih luas daripada kalimat. Oleh karenanya, pada umumnya paragraf terdiri atas sejumlah kalimat yang saling bertalian untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu. Berikut ini beberapa jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya.
a. Paragraf Deduktif
Paragraf jenis ini gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan dalam paragraf tersebut diletakkan pada kalimat pertama atau kalimat kedua. Selanjutnya, diikuti oleh kalimat pendukung terhadap gagasan utama tersebut.
Dalam paragraf ini, ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat diatur dengan ide yang bersifat umum dan diletakkan pada kalimat pertama atau kedua dan diikuti ide yang lebih khusus.


b. Paragraf Induktif
Paragraf jenis ini meletakkan gagasan utamanya di akhir paragraf. Penataan ini dengan cara menyusun ide-ide khusus dan diikuti dengan ide yang bersifat umum dan biasanya berupa kalimat simpulan beserta pernyataan pembenarannya.

2. Menyusun Kerangka Paragraf Deduktif dan Induktif
Berdasarkan pengertian tentang kedua jenis paragraf di atas, dapat dibuat kerangkanya sebagai berikut.
a. Kerangka Paragraf Deduktif
1) Gagasan utama:
bidang pertanian merupakan bidang pembangunan yang tidak terkena dampak krisis ekonomi.
2) Gagasan pendukung:
- sektor perkebunan meningkat 6,5 persen,
- sektor kehutanan meningkat 2,9 persen,
- sektor pertanian meningkat 6,6 persen.
b. Kerangka Paragraf Induktif
1) Ide khusus:
- Shinchan bukan model yang baik buat anak-anak.
- Protes bermunculan dalam kolom surat pembaca di berbagai surat
kabar.
- Kelakuan Shinchan sangat negatif.
2) Ide umum:
Shinchan merupakan setan kecil penebar virus.

3. Menyusun Kerangka Menjadi Paragraf Deduktif dan Induktif
Setelah menentukan kerangkanya, langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka tersebut menjadi sebuah paragraf, baik yang bersifat deduktif maupun yang bersifat induktif. Berikut ini adalah contoh pengembangannya.

4. Menggunakan Kalimat dengan Penyambung Antarkalimat (tambah
pula, di samping itu)
Sebuah karya tulis dikatakan baik jika hubungan antarkalimat dalam tulisan itu menunjukkan kepaduan atau hubungan yang sangat erat. Ada dua macam kepaduan, yaitu kepaduan dalam makna (kepaduan informasi) atau disebut juga koherensi dan kepaduan dalam bentuk yang biasa disebut kohesi.
Penulis harus memerhatikan keterangan-keterangan yang menghubungkan antarkalimat agar di antara kalimat tampak kesatuan dan kepaduan, serta peralihan dari kalimat satu ke kalimat lain lancar dan enak dibaca. Berikut ini beberapa contoh penanda keterangan yang menghubungkan kalimat.

a. tambahan pula
Kata penghubung yang menguraikan atau menceritakan hal baru yang mirip dengan hal yang sudah dibahas sebelumnya.
Contoh:
Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan. Misalnya, melakukan kegiatan olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Tambahan pula, menjaga pola makan yang benar.

b. di samping itu
Kata penghubung yang mendukung peralihan segi pandangan dan penekanan.
Contoh:
Metode menyampaikan ceramah bisa menggunakan metode membaca dan menghafal naskah. Di samping itu, dapat pula menggunakan metode impromptu atau spontan.

5. Perluasan Frase Verba (sedang, baru, masih, akan, telah)
Frase verba merupakan satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai intinya dan tidak merupakan klausa. Dengan demikian, frase verba mempunyai inti dan kata lain yang mendampinginya.
Perhatikan contoh kalimat berikut ini!
a. Kesehatannya sudah membaik.
b. Pesawat itu akan mendarat.
c. Anak-anak itu tidak harus pergi sekarang.
d. Kami harus menulis kembali makalah kami.
e. Murid-murid sering makan dan minum di kantin.
f. Kamu boleh menyanyi atau menari.
Frase verba di atas dapat diperluas dengan pewatas sedang, baru, masih,
akan, telah, dan sebagainya.
Perhatikan contoh kalimat berikut ini.
a. Ayah sedang makan di meja makan.
b. Ibu baru mencuci di sumur.
c. Adik masih lapar meskipun sudah makan.
d. Kakak akan pergi setelah sarapan pagi.
e. Ayah telah minum obat.

6. Menggunakan Kalimat dengan Penyambung Antarkalimat (adapun di satu pihak, di lain pihak)
Penulis harus memerhatikan keterangan-keterangan yang menghubungkan
antarkalimat agar di antara kalimat tampak kesatuan dan kepaduan, serta
peralihan dari kalimat satu ke kalimat lain lancar dan enak dibaca.

Berikut ini beberapa penanda keterangan yang menghubungkan kalimat.

a. Kata penghubung yang mendukung peralihan tempat.
Dalam kalimat kata penghubung berfungsi untuk menghubungkan antara kata, klausa, kalimat sebagai contoh.
Contoh:
Adapun di Pelabuhan Tanjung Emas, lonjakan arus mudik cukup tajam.

b. Kata penghubung yang mendukung peralihan tempat secara
berkesinambungan.
Contoh:
Di satu pihak kita harus bersatu, sedangkan di lain pihak mereka adalah musuh kita.

7. Mengunakan Kalimat dengan Penyambung Antarkalimat (adalah, ialah, merupakan, yaitu, yakni)
Setiap paragraf yang dibuat memerlukan penjelasan secara definitif. Berikut ini beberapa penanda keterangan yang menghubungkan kalimat secara definitif, seperti adalah, ialah, merupakan, yaitu, yakni, dll. Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
a. Ali adalah siswa SMAN 1 Pontianak.
b. Kusumawati merupakan buah hati sang kakek.
c. Dasar hukum kita ialah UUD 1945.
d. Wujud kesetiaan kita kepada bangsa, yaitu Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928.
e. Kita harus yakin, yakni sebagai wujud keimanan kita.
Berdasarkan contoh-contoh di atas, Anda dapat mengembangkan dengan berbagai pola kalimat dan mengidentifikasi dari berbagai bacaan.

1. Mencatat Pokok-pokok Isi Berita
Ada empat unsur berita yang harus dipenuhi oleh sebuah berita, sekaligus menjadi “karakteristik utama” sebuah berita yang layak dipublikasikan (layak muat) di media massa, yaitu:
a. cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu;
b. nyata (faktual), yakni informasi tentang sebuah fakta (fact) bukan fiksi atau karangan;
c. penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak;
d. menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang ditulis.
Bacalah teks informasi berita berikut ini secara intensif! Sambil membaca, catat pokok-pokok informasi di buku tugas masing-masing!

2. Memilih Antara Fakta dan Pendapat
Pemberitaan dalam media cetak sangat beragam jenisnya. Oleh karena itu, ada berita yang ditulis wartawan berdasarkan fakta atau kenyataan yang terjadi di lapangan dan ada juga berita yang ditulis berdasarkan pendapat seseorang.

3. Mengomentari Isi Berita
Memberikan tanggapan terhadap pemberitaan di media cetak atau
elektronik sangat bergantung kepada pengetahuan, wawasan, dan pandangan
si komentator. Oleh karena itu, tanggapan terhadap isi suatu berita dapat bersifat
objektif dan dapat pula subjektif.

B. Menyampaikan Program Kegiatan

Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mengemukakan program secara terperinci dan informasi
tambahannya serta memperbaiki program berdasarkan masukan.

1. Mengemukakan Program secara Terperinci
Seorang siswa tidak pernah terlepas dari kegiatan di sekolah, baik
intrasekolah maupun ekstrasekolah. Keuntungan yang didapatkan jika sering
mengikuti kegiatan di sekolah sangatlah banyak. Sekolah sering mengadakan
kegiatan yang melibatkan banyak siswa dan guru, bahkan juga orang tua.
Kegiatan yang besar harus dirancang dengan baik dan dijadwal menjadi
program sekolah. Kegiatan siswa yang diprogramkan itu perlu didasari atas
pertimbangan yang matang. Pertimbangan dan rencana kegiatan yang disusun
secara sistematis disebut proposal atau usulan.
Usulan kegiatan ditulis untuk diajukan kepada pihak yang berwenang agar
mendapat persetujuan. Usulan kegiatan berisi program kerja. Pihak yang
berwenang berhak memberikan persetujuan atau menolak usulan kegiatan.
Usulan kegiatan disampaikan dengan menyertakan surat pengantar. Pihak yang
berwenang selanjutnya memberikan balasan tertulis yang berisi persetujuan,
saran-saran perbaikan usulan sebelum disetujui, atau penolakan atas usulan
yang disampaikan.
Pada umumnya proposal terdiri atas berikut ini.
a. Latar belakang, berisi dasar pemikiran, alasan, pertimbangan, dan
pentingnya pelaksanaan program.
b. Tujuan dan manfaat, berisi rumusan tujuan yang hendak dicapai dan
manfaat atas kegiatan yang akan dilakukan.
c. Kegiatan, berisi perincian dan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan ini meliputi kegiatan awal (persiapan), pelaksanaan, evaluasi/
pelaporan (setelah kegiatan).
d. Panitia pelaksana, berisi orang-orang yang bertanggung jawab sebagai
pelaksana kegiatan.
e. Anggaran, berisi dana yang diperlukan, sumber dana, dan penggunaan
dana.
f. Jadwal, berisi tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pada waktu yang telah
ditentukan.

2. Mengemukakan Informasi Tambahan
Untuk mendapatkan informasi-informasi tambahan yang mendukung
program/kegiatan, lakukanlah observasi yang mendalam ke lapangan atau
lakukan kegiatan berikut ini!
a. Mintalah salah satu wakil kelompok untuk menyampaikan rencana kegiatan
di depan kelas!
b. Buatlah bagan atau skema atau gambar yang mempermudah kalian untuk
menyajikan!
c. Sampaikanlah atau presentasikanlah rencana program kalian untuk
mendapatkan tanggapan!
d. Pendengar bertugas memberi masukan untuk menyempurnakan program.
Jika program tidak logis, perlu disanggah dan ditolak dengan alasan.
e. Penyaji mencatat dan menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan
pendengar. Upayakanlah penyajiannya tetap menarik!
Dengan penyajian informasi-informasi yang menarik untuk mendukung
program kegiatan, diharapkan pendengar semakin tertarik dan mendukung
rencana kegiatan yang telah disampaikan kepada khalayak.

3. Memperbaiki Program Berdasarkan Masukan
Setelah mendapat masukan dari teman-teman, coba perbaiki program
kegiatanmu sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan. Jika program tersebut
baik dan layak untuk dilaksanakan, ajukan kepada kepala sekolah disertai
dengan surat pengantar yang memperkuat pengajuan program tersebut!

C. Membaca Intensif Artikel Ilmiah pada Media Cetak
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapakn mampu menemukan gagasan utama tiap paragraf dan mendaftar
gagasan pendukungnya, lalu membuat rangkumannya.

Artikel adalah sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah
secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah,
buletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta
guna meyakinkan, mendidik, dan menawarkan pemecahan suatu permasalah-

an. Artikel sering dijumpai dalam surat kabar, majalah, dan jurnal. Artikel
merupakan salah satu bentuk karangan yang berisi opini penulis. Artikel
umumnya mengandung gagasan yang baru dan penting untuk diketahui karena
isinya sesuai dengan permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat.
Oleh karena itu, kita perlu membaca artikel untuk menambah wawasan dan
memperluas cakrawala pengetahuan di berbagai bidang.

1. Metode Membaca
Membaca buku, artikel, atau tulisan apa pun dapat menggunakan cara
yang disebut POINT (Purpose, Overview, Interpret, Note, Test). Cara ini sangat
efektif untuk memahami buku atau artikel yang dipelajari. Langkah-langkah
membaca metode ini adalah sebagai berikut.
a. P = (purpose atau tujuan)
Maksudnya, pada langkah awal, pembaca harus menentukan tujuannya.
b. O = (overview atau membaca sekilas)
Maksudnya, melakukan peninjauan awal terhadap keseluruhan artikel
secara sekilas untuk melihat garis besar isinya.
c. I = (interpret atau menafsirkan)
Maksudnya, setelah melakukan peninjauan sekilas dan memutuskan untuk
membaca buku itu.
d. N = (note atau mencatat)
Maksudnya, setelah membaca dengan teliti dan mengerti maknanya,
buatlah catatan-catatan penting untuk diingat selamanya.
e. T = (test atau menguji)
Maksudnya, pada tahap akhir harus menguji diri sendiri mengenai apa
yang sudah dibaca.
Artikel di berbagai media cetak memiliki berbagai variasi tulisan dan isi.
Pada dasarnya, artikel memiliki informasi yang aktual terkait dengan berbagai
permasalahan yang terjadi di masyarakat.

2. Menemukan Gagasan Utama dan Pendukung
Gagasan utama adalah kalimat topik yang menjadi bahan pembicaraan
setiap paragraf dalam karangan, sedangkan gagasan pendukung adalah kalimat
penjelas yang mendukung gagasan utama dari masing-masing paragraf. Baca
teks berikut ini dengan metode POINT! Sambil membaca, catat gagasan utama
beserta gagasan pendukungnya dalam format berikut! Salin di buku tugas kalian!

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda